Minggu, 03 Januari 2016

Darmajaya Persiapkan 125 Mahasiswa Ikuti Sertifikasi Internasional

Bandar Lampung – Sebanyak 125 mahasiswa Institut Informatika dan Bisnis (IBI) Darmajaya mengikuti pelatihan persiapan ujian sertifikasi internasional yang diselenggarakan UPT Pelatihan IBI Darmajaya bekerjasama dengan Microsoft dan Foresec. Mahasiswa tersebut berasal dari jurusan Teknik Informatika, Managemen Informatika, Sistem Informasi, dan Sistem Komputer.
Kepala UPT Pelatihan IBI Darmajaya, Melda Agarina, S.Kom. M.T.I, MOS mengatakan pelatihan ini berlangsung selama 4 hari (20-23 Oktober 2015) dan ujian dilaksanakan pada 24-25 Oktober 2015 di laboratorium Information Access Centre (IAC) kampus setempat.
Kegiatan ini dilakukan untuk membantu mahasiswa dalam mempersiapkan diri menghadapi ujian dengan berlatih dan berbagi trik mengerjakan soal yang didampingi oleh dosen IBI Darmajaya yang telah bersertifikasi internasional sesuai dengan jenis kompetensi masing-masing sertifikasi.
“Sebelumnya, kami juga mengadakan try out untuk mengukur kemampuan awal peserta dan diharapkan setelah mereka mengikuti pelatihan ini akan ada peningkatan. Sehingga pada saat ujian mahasiswa bisa melakukannya dengan baik dan memperoleh hasil yang maksimal,” ujarnya.
Lanjutnya, mahasiswa akan mengikuti ujian sertifikasi internasional untuk program Database Administrasi Fundamental (DBAF), Foresec (FCNF), dan HTML5 yang akan dilaksanakan secara online. Dimana peserta yang dinyatakan lolos Database Administrasi Fundamental (DBAF), dan HTML5 akan memperoleh sertikat yang dikeluarkan langsung oleh Microsoft. Sementara sertifikat Foresec (FCNF) langsung dari Foresec. Sehingga kemampuan mahasiswa IBI Darmajaya mendapat pengakuan resmi berstandar internasional.
“Sertifikasi internasional diperuntukan bagi mahasiswa semester akhir dan sudah menjadi bagian dari kurikulum di IBI Darmajaya. Dimana mahasiswa sebelum yudisium wajib memiliki minimal satu sertifikat internasional agar saat mereka lulus tidak hanya berbekal ijasah, tetapi juga memiliki sertifikat yang dapat digunakan sebagai nilai tambah saat mencari kerja,” imbuhnya.
Sementara itu Rektor IBI Darmajaya, Dr. Andi Desfiandi, SE.MA, menuturkan program sertifikat internasional digulirkan sebagai salah satu upaya peningkatan mutu mahasiswa. Dengan adanya sertifikasi maka kompetensi seseorang menjadi bisa dipertanggung jawabkan.
“IBI Darmajaya telah menerapkan kerangka pembelajaran yang mengarah pada KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia) yang menjadi acuan kurikulum saat ini. Dimana pada pelaksanaannya mahasiswa akan lebih banyak diberikan praktikum dibandingkan teori sehingga dapat meningkatkan kemampuan skill mereka. Karenanya setiap mahasiswa harus memiliki sertifikasi internasional sebagai pengakuan tertulis atas skill mereka,” ungkapnya.
Menurutnya, dunia kerja saat ini menuntut sumber daya manusia (SDM) yang menguasai kompetensi dibidang tertentu. Pengakuan terhadap penguasaan kompetensi tersebut haruslah dibuktikan dengan satu sertifikasi yang diakui secara internasional.
“Tentunya dengan memiliki sertifikasi yang berlaku internasional akan menambah nilai dari mahasiswa tersebut, dibandingkan dengan mahasiswa lain yang tidak memiliki sertifikat. Selain itu karena sertifikat ini berlaku internasional, maka kesempatan untuk bekerja di luar negeri menjadi lebih terbuka” pungkasnya. (*)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar